Sains Quran

Sains Quran

Fiksi Sains Qur’an Yang Nyata (Bagian 1)

Al Qur’an adalah Kitab Suci Umat Muslim, di dalamnya terdapat ilmu pengetahuan. Sehingga al Qur’an dapat dikatakan sebagai Kitab Suci Ilmu Pengetahuan.
Kebenaran ayat-ayat dalam al-Qur’an sudah diyakini oleh umat Islam sejak awal diturunkan tanpa perlu membuktikannya, termasuk kalimat-kalimat tentang penciptaan langit dan bumi, kehidupan, penciptaan manusia dan sebagainya, baik pada periode Makkah maupun periode Madinah.
Tapi sebagai Kitab Suci, ayat-ayat dalam al Qur’an justru menginspirasi umat Islam sejak berabad-abad lalu untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan menemukan berbagai hal yang saat itu belum diketahui, misalnya ayat tentang pembagian warisan. Ayat tentang bagaimana menghitung pembagian warisan yang adil itu menjadi inspirasi awal dari dikembangkannya aljabar, ilmu matematika yang penting. Aljabar yang diinspirasi dari ayat tentang pembagian warisan tersebut menjadi kunci ditemukannya segala peralatan modern yang ada saat ini, seperti peralatan telekomunikasi, elektronika, dan sebagainya.
Tentu saja mempelajari ilmu pengetahuan dalam al Qur’an memiliki dasar-dasar yang kokoh dari al Qur’an itu sendiri, di samping hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallama. Karena banyak perintah dalam al Qur’an untuk melihat seluruh ciptaan Allah ta’ala ini, memikirkannya dengan akal pikiran dan kalbu (hati), dan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Tentu saja mempelajari ilmu pengetahuan dalam al Qur’an bukanlah bid’ah, karena penelitian dalam ilmu pengetahuan, khususnya yang berlandaskan al Qur’an, adalah kekhususan yang disandangkan oleh Allah ta’ala sendiri kepada para peneliti tersebut. Misalnya kalimat : “... yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang mau mengambil pelajaran.”
Siapakah kaum yang mau mengambil pelajaran tersebut ? Tentu saja yang pertama-tama adalah para Rasul dan para Nabi, kemudian orang-orang yang mau bermujahadah menemukan kebenaran tanda-tanda tersebut, sehingga imannya menjadi semakin kuat setelah mengetahui dan mempelajari, dan membuktikan kebenaran ayat-ayat Allah tersebut.
Perhatikanlah Firman Allah ta’ala berikut ini :

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Al Baqarah ayat 164 )

Oleh sebab itulah bermunculan ilmuwan-ilmuwan Muslim mulai era Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, sampai pada puncak peradaban Islam di Kordoba (Eropa).
Seiring dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, akhir akhir ini, di jaman modern ini, di jaman now, semakin dalam penelitian yang dilakukan para lmuwan semakin banyak Fakta Ilmiah dalam Al-Qur'an yang sudah berhasil dibuktikan kebenarannya oleh para ilmuwan melalui penelitiannya.

Fakta Ilmiah tersebut baru akhir abad ini ilmuwan dapat menjelaskanya, padahal 14 abad yang lalu Fakta ilmiah tersebut sudah tertulis/termaktub di dalam Al-Qur'an.
Takbiir : Allaahu Akbar.. Subhanallah

Hal tersebut semakin membuktikan bahwa Al-Quran adalah benar-benar Firman Allah ta’ala yang Kuasa-Nya tiada batas. Dengan kebenaran fakta-fakta tersebut sungguh-sungguh dapat menjadi tanda/petunjuk/hidayah bagi segolongan peneliti, ilmuwan (ulama) yang mau memikirkannya. Berikut adalah beberapa fakta ilmiah yang berhasil terhimpun dari beberapa sumber, yang menunjukkan kebenaran Kitab Suci Al-Qur'an :

Bagian 1 :
Fakta Lautan Dua Warna (Pertemuan air tawar dan air asin)
Perhatikanlah Firman Allah ta’ala dalam QS. Ar Rahman ayat 19-22 dan QS. Al Furqon ayat 53 berikut :
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا (53)
"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus". (QS. Al Furqan: 53)
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (19) بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ (20) فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (21) يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ (22)
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu.(19) Antara keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing (20) Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan. (21) Dari keduanya keluar mutiara dan marjan (22)". (QS. Ar-Rahman: 19-22)
Pertemuan dua laut tersebut terjadi di selat gibraltar, tepatnya antara negara Spanyol (Eropa) dan Maroko (Afrika), antara Samudera Atlantik dan Lautan Mediterania.
Adalah seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis, Mr. Jacques Yves Costeau. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.
Costeau menemukan pertemuan dua lautan (pertemuan Samudra Atlantik dan Mediterania) yang tidak bercampur satu sama lain. Menurutnya, fenomena aneh ini seolah ada dinding yang membatasi kedua aliran air tersebut. 

Menurut para Ilmuwan Fisika hal tersebut dapat terjadi karena air laut dari lautan atlantik dan air laut dari lautan mediterania memiliki karateristik yang berbeda. Suhu air berbeda, Kadar garamnya berbeda, Kerapatan air (density) air pun berbeda.
Mr. Costeau juga menemukan fenomena sungai di dasar laut. Sungai dengan air tawar dan laut dengan air asinnya.
Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan Hidrogen Sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daunan dan pohon. Subhanallaah..

Fenomena aliran air tawar di bawah laut

Pada akhirnya, Mr. Costeau mendapatkan hidayah Allah karena apa yang telah dia tekuni seumur hidupnya itu merupakan sebagian ayat-ayat Nya yang termaktub dalam Kitab Suci Al Qur’an.
Maha Suci Allah yang telah menjelaskan hal ini dalam al Qur’an 14 abad yang lalu, sebelum manusia mengenal teknologi.








Sumber referensi tulisan :
http://www.eramuslim.com/
http://artikelfenomenal.blogspot.co.id/
http://koranopini.com/
http://id.harunyahya.com/
wikipedia.org

Advertisement

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top